
Secara umum motor matic dan motor non matic sama cara kerjanya. Pada matic ada bagian-bagian (onderdil) yang secara berkala harus diganti, memang tidak beda dengan motor non matic. Motor non matic juga ada onderdil yang secara berkala harus diganti. Tetapi pada kasus ini motor matic lebih banyak onderdil yang harus diganti.
Ordometer sudah mencapai angka 16.000 km. Tentunya pada Kilometer tersebut harus mengganti beberapa, seperti Roller, Air Filter dan beberapa kilometer lagi harus mengganti V-Belt.
Awalnya motor pada kilomoter ini agak berat untuk berlari, setelah melakukan servis karbu dan servic CVT ternyata hasilnya sama aja, motor tidak bisa bekerja sama.
Akhirnya mulailah penggantian Roller. Ternyata Roller sudah aus atau peyang. Setelah diganti ternyata hanya sedikit perubahan yang terjadi.
Satu bulan kemudian, Air Filter pun ikut diganti. WOW...jauh ternyata perbedaanya, sekarang motor bisa diajak lari. LUMAYAN
TAPI, setelah menempuh jarak sekitar 2 minggu motor agak berkurang kemampuan tarikannya. Awalnya prediksi mungkin karena belum di servis dan ganti Oli. Tapi tetap sama motor tidak bisa lari.
Akhirnya kembali ke bengkel, konsultasi, dicobalah setting klep. Saran dari bengkel tempuh dulu 500km. Ada perubahan drastis dari setting klep. Kecepatan 80 km/jam sangat ringan.
TETAP saja, setalah menempuh sekitar 3 minggu, motor kembali berat. Apa lagi ini ?
Nekad mengganti V-Belt walau untuk ukuran resmi belum saatnya mengganti. Tapi apa..? Setalah penggantian V-Belt, motor seperti baru lagi.
Sedikit pengalaman memakai motor matic, memang seh biaya perawatan agak mahal. Tapi jangan kuatir, setiap penggantian onderdil, motor seperti baru lagi. Dan jangan lupa OLI GARDAN diganti.
Yang penting adalah penggantian onderdil secara teratur biar motor bisa WUSSSSSSSS